TEORI
ORGANISASI UMUM 2
TUGAS
2
NAMA
: OKKE ROTAL UMAMI
NPM
: 18114320
KELAS
: 2KA16
1. Produsen dan Fungsi
produksi
Produsen
adalah
orang atau kelompok atau sebuah badan usaha yang menghasilkan output berupa barang
atau jasa untuk dipasarkan.
Bentuk-bentuk produsen
·
Perorangan
Yaitu
seseorang yang menjalankan usahanya seorang diri.
·
Badan Usaha
Sekelompok
orang yang menjalankan usahanya bersama-sama melalui sebuah kesepakatan.
Badan
usaha terbagi menjadi dua bagian :
a. Badan
hukum
Badan hukum merupakan sebuah badan usaha
yang berlandaskan hukum seperti koperasi, dll.
b. Badan
non hukum
Badan usaha seperti ini sering kita
jumpai disekitar kita. Badan non hukum memang tidak berlandaskan hukum seperti
pada usaha biasanya, contohnya adalah bengkel, dll.
Produksi
merupakan
suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda
tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda
dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi.
Faktor-faktor produksi
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor
produksi asli antara lain sebagai berikut :
Alam. Contohnya :
tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa
adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah
atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi
turunan
Yang termasuk faktor
produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi
merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan
kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan
berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka
hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu
komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin
diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat
ditulis sebagai berikut :
Q
= f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan
(quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
2. Produksi optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production
Quantity (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan.
Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan
biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat
produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori
cost (TIC) minimum.
Metode EPQ
mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.Barang yang
diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.Selama produksi
dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi
dikurangi tingkat permintaan.
3.Selama berproduksi,
besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama
pemenuhan
Penentuan Volume Produksi
yang Optimal
Menurut Riyanto (2001),
penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya
variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
Biaya-biaya yang
berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
Biaya-biaya yang
berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya
penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan
terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas
persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata
persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan
diantaranya :
Biaya
fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
Biaya modal
(opportunity cost of capital)
Biaya keusangan
Biaya perhitungan fisik
dan konsiliasi laporan
Biaya asuransi
persediaan
Biaya pajak persediaan
Biaya pencurian,
pengrusakan atau perampokan
Biaya penanganan
persediaan, dan sebagainya.
3. Least Cost
Combination
Persoalan least cost
combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya
terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam
hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk
tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2
> DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
4. Macam - macam Ongkos
Ongkos adalah kurva
yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
Macam-macam ongkos
diantaranya sebagai berikut :
1) Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap)
Total Fixed Cost atau
yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang
tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa,
penyusutan dan sebagainya.
2) Total Variabel Cost (Ongkos Variabel
Total)
Total Variabel Cost
atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang
dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai
contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
3) Total Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau yang
lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap
dengan ongkos variabel.
TC = TFC + TVC
4) Average Fixed Cost (Ongkos Tetap
Rata-rata)
Average Fixed Cost atau
bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan
kepada setiap unit output.
AFN = TFC = Q = TINGKAT
OUTPUT Q
5) Average Fixed Cost (Ongkos Variabel
Rata-rata)
Average Fixed Cost atau
yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel
yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
6) Average Total Cost (Ongkos Total
Rata-rata)
Average Total Cost atau
bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi
yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC Q
7) Marginal Cost (Ongkos Marginal)
Marginal Ongkos atau
bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu
ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
MC = TC = TVC Q Q
Ongkos Produksi dapat
dibedakan menjadi :
1) Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam suatu ongkos
produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan
untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan
didalam ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah
kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos
variabel. Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos
tetap dan ongkos variabel.
2) Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos produksi
janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,
sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka
panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos
variabel.
5. Kurva Ongkos
Kurva ongkos adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat
output yang dihasilkan.
Macam-macam kurva
ongkos :
Kurva Ongkos Produksi
Jangka Panjang
Kurva Biaya Total
Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata
Long Run Average Cost Curve
6. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil
penjualan outputnya.Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
1) Total Penerimaan
(Total Revenue)
Total Revenue di
singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari
hasil penjualan.
2) Penerimaan
Rata-rata (Avarage Total Revenue)
Average Total
Revenue yang disingkat AR atau
yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata
penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang
diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan
barang yang dijual.
3) Penerimaan Marginal
(Marginal Revenue)
Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan
penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat
penambahan satu unti output.
7. Keuntungan Maximum
1.Pendekatan
Total
Laba Total
(p) adalah perbedaan antara penerimaan
total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif
terbesar antara TR dengan TC. Pada
selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika
TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan
mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR
= MC.
Hasil Penjualan
Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus
yang bermula dari titik o
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada
di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi
mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan
memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan
Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang
produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi
mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali,
perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva
TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut
berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.
2. Pendekatan
Marginal
Perusahaan
memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya
marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit
perubahan output. Secara matematis
dirumuskan:
Penerimaan
Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau
penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil
penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga
dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal
(MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan
hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga
hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari
Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan
Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan
dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan
perusahaan),yaitu; :
- Mendapat
untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat
untung normal
- Mengalami
kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan
menutup atau membubarkan perusahaan.
3. Pendekatan
Rata-rata
Hasil Penjualan
Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil
penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah
Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga
barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang
dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan
dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari
keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara
pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.
Komentar
Posting Komentar