NAMA : OKKE ROTAL UMAMI
NPM : 18114320
KELAS : 2KA16
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
1. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada
suatu harga dan waktu tertentu.
Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada
suatu harga dan waktu tertentu.
2. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan
" apabila harga naik maka jumlah barang
yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah
barang yang diminta akan mengalami kenaikan ".
Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang
diminta. Hal ini dikarenakan: naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli
konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan. naiknya harga
barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih
murah.
Hukum penawaran
" bila harga tingkat mengalami kenaikan
maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,dan bila tingkat harga turun maka
jumlah barang yang ditawarkan akan turun ".
Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding
lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan
searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
3. Faktor - faktor yang
mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan :
Harga barang itu sendiri;
Harga barang-barang lain yang
bersifat substitutif ;
Pendapatan rumah-tangga atau
pendapatan masyarakat;
Selera dan prilaku seseorang
atau masyarakat;
Jumlah penduduk.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Penawaran, yaitu :
Harga barang itu sendiri;
Harga barang-barang lain
(barang-barang substitusi);
Biaya produksi;
Tujuan-tujuan perusahaan;
Pajak;
Tingkat teknologi yang
digunakan;
Perkiraan harga barang di masa
datang.
4. Penentuan Harga
Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini
akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.
5. Pendekatan Perilaku
Konsumen
Pada dasarnya pendekatan konsumen memiliki cara yang
berbeda-beda untuk mencapai kepuasan. Pendekatan perilaku konsumen terbagi
menjadi dua yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
a. Pendekatan Kardinal
Kepuasan konsumsi dalam
pendekatan kardinal dapat diukur dalam satuan ukur. Lalu semakin banyak barang
dikonsumsi semakin tinggi pula jumlah kepuasan konsumen. Pendekatan kardinal memberikan
penilaian bersifat subyektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya
tinggi rendahnya suatu barang tergantung sudut pandang subyek yang memberikan
penilaian tersebut, yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain.
Pendekatan Kardinal berhubungan dengan Hukum Gossen 1 yang berbunyi :
“bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya
akan semakin menurun”
Pengertian dari Hukum Gossen 1 adalah
pada awalnya kita merasa puas dengan suatu barang, lalu kemudian kita
membeli barang tersebut secara terus menerus dan akhirnya menjadi bosan. Pada
saat itulah terjadi penurunan kepuasan.
b. Pendekatan Ordinal
Dalam pendekatan kardinal kepuasan konsumen tidak perlu diukur, cukup
diketahui dengan intensitas atau tinggi rendahnya tingkat konsumen menggunakan
barang tersebut
Dalam
teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen
adalah:
· Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan
mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
· Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
· Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan
lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan
semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan
konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.
6. Konsep Elastisitas
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan
kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga.
Elastisitas Harga Penawaran (The Price
Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka
pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk
mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas
harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan,
hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah
barang yang ditawarkan.
Elastisitas Silang (The Cross Price
Elasticity of demand)
Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (missal barang x) akibat
perubahan harga barang lain.Elatisitas silang
berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang – barang
komplementer.
Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity
of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer
akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh
perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Komentar
Posting Komentar