Nama : Okke Rotal Umami
NPM : 18114320
Kelas : 1KA01
Materi : Tugas 1 Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Widio Purwani
Universitas Gunadarma
2014
Dosen : Widio Purwani
Universitas Gunadarma
2014
PENGERTIAN, LATAR
BELAKANG DAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
1.
Pengertian Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek-aspek sosial. Yang
mencakup bidang ekonomi, sosial, politik, geografi, sejarah, antropologi budaya
dan bidang lain yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya sebagai
objeknya.
2.
Latar
Belakang Ilmu Sosial Dasar
Yang menjadi latar
belakang ilmu sosial dasar adalah banyaknya kritik yang ditujukan kepada system
pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan terutama pada bidang pendidikan,
sosial dan budaya. Mereka berpendapat system pendidikan kita masih berbau
colonial dan masih merupakan system pendidikan pada masa belanda. Ilmu Sosial
Dasar dipelajari agar para mahasiswa dapat memiliki pengetahuan yang luas
seputar ilmu sosial yang terjadi dalam masyarakatnya. Jadi tidak hanya terampil
pada bidangnya (jurusan) tetapi juga memiliki wawasan yang luas tentang ilmu
sosial dasar.
3. Tujuan Ilmu Sosial
Tujuan kita
mempelajari Ilmu Sosial Dasar adalah:
a. Mampu memahami
kondisi dan gejala sosial dalam lingkungan masyarakat.
b. Membuat mahasiswa
berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di dalam masyarakat juga
ikut serta membantu memberi solusinya
c. Memperluas wawasan mahasiswa dengan dipelajarinya ilmu sosial dasar.
c. Memperluas wawasan mahasiswa dengan dipelajarinya ilmu sosial dasar.
Masalah-Masalah Sosial Yang Terjadi Di Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Berikut ini merupakan beberapa
contoh kecil tentang permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia :
1.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam
masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau
transisi masa anak-anak ke dewasa.
Kenakalan remaja
meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya.
Sebagai contoh kenakalan remaja adalah:
a.
Penyalah gunaan obat-obatan terlarang.
b.
Seks bebas.
c.
Tawuran antar pelajar.
d.
Pencurian, pencopetan dan pemalakan ditempat-tempat umum
e.
Beberapa kelompok remaja yang sering membuat keributan dan menyebabkan
perasaan tidak nyaman dijalanan.
f.
Pengerusakan fasilitas umum oleh beberapa kelompok remaja.
g.
Dan beberapa contoh lain tentang para remaja yang melanggar hokum dan
aturan di Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja
antara lain:
A. Faktor Internal
1. Terjadinya perubahan biologis
dan sosiologis dalam diri remaja tersebut.
2. Lemahnya control dalam diri
remaja tersebut sehingga mudah terbawa arus pergaulan yang negatif.
B. Faktor Eksternal
1. Kurangnya perhatian dari
lingkungan keluarga.
2. Pengaruh teman sepermainan dan
lingkungan.
3. Media sosial yang mempengaruhi
pola dan tingkah laku.
Solusi Tentang Kenakalan
Remaja
-
Para remaja
harus bisa mendapatkan figur yang baik agar mejadi panutannya.
-
Adanya
motifasi dari pihak terdekat seperti keluarga atau pihak luar seperti teman dan
lembaga pendidikan (sekolah).
-
Menciptakan
sebuah komunikasi yang baik antar keluarga agar tercipta hubungan yang
harmonis.
-
Pandai
memilih teman.
-
Orang tua
harus mendidik remaja menanamkan norma-norma dalam kehidupan remaja.
2.
Pengangguran
Istilah
pengangguran sering tertuju kepada seseorang yang sedang tidak bekerja, baik
tidak memiliki pekerjaan total atau sedang mencari pekerjaan yang layak.
Biasanya pengangguran disebabkan jumlah pencari kerja yang tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang ada. Pengangguran sering menjadi masalah dalam
perekonomian terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Jenis-jenis
pengangguran sebagai berikut:
a. Pengangguran friksional
Pengangguran
jenis ini terjadi karena seseorang sedang menunggu pekerjaan yang lebih baik.
Contohnya: Dio berhenti kerja disebuah perusahan karena ia ingin mencari
pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya. Maka Dio disebut pengangguran
friksional.
b. Pengangguran Struktural
Pengangguran
struktural disebabkan oleh pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan lapangan pekerjaan. Contohnya: Mika adalah seorang sarjana Ilmu
Komputer yang baru lulus dan belum mendapat pekerjaan, lalu ia melamar
pekerjaan disebuah perusahaan X namun perusahaan tersebut sedang tidak
membutuhkan seorang Sarjana Ilmu komputer, melainkan membutuhkan sarjana
lulusan Teknik Mesin.
c. Pengangguran Teknologi
Pengangguran yang disebabkan oleh kemajuan teknologi. Misalnya, pada sebuah industri rumah tangga yang masih menggunakan peralatan manual atau tenaga manusia, sejak adanya mesin yang lebih canggih, lebih menghemat waktu dan tenaga maka industri tersebut memutuskan untuk memberhentikan beberapa karyawannya karena dengan mesin pekerjaan dianggap lebih efisien.
d. Pengangguran musiman
Yang terjadi karena siklus perubahan musim. Contohnya dalam bidang pertanian.
e. Pengangguran Konjungtural
Pengangguran ini terjadi karena naik turunnya kegiatan perekonomian dalam suatu negara. Contohnya ketika masyarakat memiliki penurunan daya beli maka permintaan barang dan jasa pun mengalami penurunan. Karena terjadinya penurunan perusahaan pun menurunkan jumlah produksi. Di Indonesia pengangguran konjungtural terjadi keika krisis moneter pada tahun 1998, banyak perusahaan yang memberhentikan karyawannya sehingga terjadi pengangguran konjungtural.
Dampak
pengangguran :
1.
Menurunnya pendapatan perkapita
2.
Menurunnya pendapatan nasional
3.
Menambah beban negara
Cara
mengatasi pengangguran :
- Memperluas lapangan kerja.
- Mendirikan wirausaha yang dapat membantu para
pengangguran mendapat pekerjaan.
- Membuat pelatihan keterampilan bagi masyarakat
umum seperti balai latihan kerja di setiap daerah agar masyarakat mempunyai
kemampuan dengan harapan dapat mengurangi pengangguran.
- Mendirikan daya beli masyarakat terhadap sebuah
produk.
3. Peloncoan atau penindasan pada siswa atau
mahasiswa baru oleh senior.
Peloncoan atau penindasan biasanya
sering terjadi pada saat-saat masa orientasi siswa baru. Kasus ini sering
menjadi sorotan dalam masyarakat karena tidak jarang menelan korban jiwa.
Budaya senioritas-junioritas biasanya yang menyebabkan kasus ini
terjadi.
Di Indonesia pernah terjadi
beberapa kasus yang menghebohkan media terkait peloncoan yang mencoreng citra
dunia pendidikan yang harusnya dijaga dengan baik. Pelaku menganggap hal
tersebut sebagai bagian dari ‘mendidik mental’ namun hal tersebut bukanlah hal
yang benar. Yang dimaksud mendidik mental seharusnya mempersiapkan siswa atau
mahasiswa baru agar siap menghadapi
segala proses di dunia barunya, baik di sekolah atau di universitas.
Seharusnya sekolah atau universitas
turut serta mengawasi siswanya pada saat masa orientasi, jika terjadi hal yang
terkait dengan penindasaan atau pembullyan pihak sekolah atau universitas harus
mengambil sanksi yang tegas agar tidak terulang kembali.

Komentar
Posting Komentar